Pada postingan kali ini, sengaja saya sharing topik efek rumah kaca yang menjadi penyebab gas rumah kaca. Sebenarnya seh lama juga denger istilah efek rumah kaca, tapi baru kali ini memberanikan diri untuk menuliskannya lewat blog. Hem.., jadinya kok malah cerita..(he..he..).
Ok, langsung saja ke pokok pembahasannya..
Kalau dianalogikan secara sederhana, efek rumah kaca merupakan terperangkapnya suatu panas (energi) yang disebabkan oleh gas – gas yang berada di atmosfer. Sehingga dengan terperangkapnya panas tersebut, maka akan terjadi peningkatan suhu.
Berikutnya…
Matahari sebagai sumber energi utama di tata surya ini, telah sejak lama membagi energinya di seluruh permukaan bumi. Dari 100 persen energi yang masuk ke bumi, 25 persennya berhasil dipantulkan oleh awan dan partikel – partikel lain ke atmosfer. Lalu…, 25 persennya lagi diserap oleh awan, bumi kebagian 45 persen, karena 5 persennya yang lain dipantulkan kembali oleh bumi.
Lalu…,
Energi yang berhasil diserap oleh awan dan permukaan bumi itu, ternyata masih dipantulkan lagi dalam bentuk radiasi infra merah. Sayangnya, radiasi infra merah pantulan dari permukaan bumi tertahan oleh awan, dan terperangkap oleh konsentrasi gas – gas di atmosfer atau bahasa kerennya gas rumah kaca, terutama karbondioksida, metana, nitrogen oksida. Sehingga radiasi infra merah tadi di pantulkan lagi deh ke permukaan bumi (he..he..,saling memantul yaahh).
Yuup..semoga penjelasan yang sederhana mengenai efek rumah kaca diatas bisa memberikan manfaat…
referensi pendukung : http://www.id.wikipedia.org
gambar ilustrasi : http://www.ridwanaz.com